Judul: Santo Fransiskus Assisi: Inspirator Dialog Lintas Iman, Persaudaraan, Cinta Sesama dan Semesta (2023).

Penulis: Fictorium Natanael Ginting OFMConv.

Editor: Mathias Hariyadi

Ukuran: 15 cm x 22 cm.

Tebal buku: XVIII plus 140 halaman, termasuk kulit muka dan belakang.

Harga: IDR100.000,00

Pemesanan via WA: 0812-1214-8336

Kilas ringkas isi buku

SAMA, TAPI JUGA BERBEDA

Setiap peristiwa hidup, apa pun itu kejadiannya, pastilah punya makna. Dan makna itu bisa bermacam-macam dan sangat beragam.

Masing-masing pribadi dapat menafsirkannya. Namun yang pasti, tafsiran yang membangun dapat menjadi acuan. Bukan hanya bagi dia sendiri, melainkan juga bagi mereka yang membaca dan merenungkannya. Manakala catatan reflektif itu berhasil dituangkan dalam tulisan.

Boleh dikatakan -khususnya tulisan-tulisan tentang riwayat hidup Santo Fransiskus Assisi- setiap penulis bisa memaparkan kisah dan pengalaman Orang Kudus dari Assisi ini dari berbagai perspektif. Apakah itu tentang pengalaman pribadi Fransiskus Assisi selama hidupnya atau sesudahnya. Bahkan juga bisa digarap berdasarkan testimonial dari para saksi yang dulu pernah hidup sezaman dengan Fransiskus.

Artinya, tidak bisa dipungkiri bahwa situasi, kondisi dan konteks hidup penulis tentu saja akan berpengaruh pada karyanya. Walaupun demikian, spiritualitas dan semangat yang telah menjiwainya tentu juga tidak bisa dinomorduakan.

Maka, jika kemudian membaca karya-karya lain tentang sejarah hidup atau biografi Santo Fransiskus Assisi yang sedikit berbeda, maka perbedaan-perbedaan itu harus dipahami dengan cara pikir menurut perspektif di atas.

Tentunya, kita juga kan mampu menjawab pertanyaan kritis macam itu. Khususnya, bila orang bertanya seperti ini: Mengapa masing-masing penulis tidak menulis hal yang mestinya bisa persis sama, tapi malah membeberkan perbedaan?

Terhadap pertanyaan kritis macam itu, maka dengan perspektif cara pikir di atas penulis bisa menjelaskannya.

Sama tapi juga beda

Sangat menarik untuk mendalami dan mengambil makna perjalanan pertobatan dan panggilan hidup Santo Fransiskus Assisi. Dari berbagai sumber -baik dari tulisan-tulisan Fransiskus sendiri dan juga dari Saudara-saudaranya maupun dalam biografi- maka kitab isa menarik benang merahnya.

Meski demikian, tentu juga tidak bisa dengan mudah disimpulkan hal itu sebagai kemutlakan. Lantaran, peristiwa dan sejarah dari suatu kurun masa waktu yang telah berlalu tentu tidak akan bisa “diputar” kembali. Tetapi, dari berbagai bukti tertulis dapat dijadikan sebagai satu acuan yang berguna sebagai sebuah refleksi yang membangun.

Hidup itu peziarahan

Dari berbagai literatur, biografi Fransiskus yang ada, dapat direfleksikan demikian. Yakni, bahwa Fransiskus menjalani sebuah perjalanan berziarah, peziarahan atau itinerario. Hidup dan pertobatan Fransiskus adalah suatu perjalanan peziarahan.

Di lain pihak, pengalaman hidup Fransiskus juga serentak pengalaman akan Sang iIahi yang adalah penciptanya. Pengalaman ini boleh jadi kurang dia sadari, sebelum dia melakoni pertobatanya.

Namun karya Allah dan Sabda-Nya tetap menyertai dia dan bekerja atas dirinya. Hanya saja, dari pihak Fransiskus diminta kepekaan dan senantiasa aktif dalam menerima dan menanggapinya. Pengalaman dan perjalanan akan tanggapan terhadap tawaran dan Sabda Allah ini kelak memampukan Fransiskus menjadi pengikut Yesus yang setia.

Sequela Christi menjadi kekuatan Fransiskus dalam menghadapi tantangan, cobaan, penderitaan yang dihadapinya. Semuanya ini bersumber dari dirinya sendiri, dari keluarga, masyarakat, dan situasi dunia pada zamannya yang sedang bobrok dan kemunduran; baik moral, religius maupun nilai-nilai kemanusiaan.

Memberi warna dan atmosfir baru dalam sejarah

Fransiskus hadir memberi warna dan wajah baru pada perjalanan sejarah. Can erectile dysfunction be reversed is a pivotal query among patients. This condition, often rooted in vascular, psychological, or neurological origins, impacts life quality. For detailed insights and treatments, visit Www.ourprimarydoctor.com Ia menawari nilai-nilai Injili dan martabat kemanusiaan. Ia hadir memperbaharui dirinya sendiri, Gereja dan masyarakat. Bukan pertama-tama menetesi perjalanan sejarah dengan kata-kata manis, ampuh, jitu, dan nilai bahasa yang tinggi. 

Tetapi, Fransiskus hadir dengan membawa kesederhanaan, kemurahan, kesetiaan, ketaatan dan keaslian. Semua hal baru itu dia beberkan masuk dalam perjalanan sejarah dan semuanya itu  bersumber dari pengalamannya akan Injil. Juga berdasarkan pertemuan personal dan kommunalnya dengan Yesus di dalam Gereja-Nya yang kudus.

Refleksi dalam buku ini ingin menghadirkan pengalaman iman dan pertobatan Fransiskus Assisi.

Fransiskus telah berjuang menanggapi panggilan Allah dengan mengikuti Yesus di dalam Gereja.

Refleksi ini dihadirkan, bukan melulu berdasarkan urutan peristiwa kronologis. Lebih dari itu, buku ini merupakan sebuah paparan refleksi iman yang digarap berdasarkab aneka macam sumber. Baik dari koleksi tulisan Fransiskus sendiri, biografi  hidupnya maupun refleksi para penulis Fransiskan.

Fransiskus telah berhasil menjadi pengikut Yesus yang setia bagi dan di dalam Gereja. Ia telah meninggalkan jejak yang membantu setiap orang di sepanjang zaman mampu untuk melakukan hal yang sama: menjadi saksi Kristus, pembawa damai dan keadilan.

Selamat membaca, pace e bene.

Fictorium Natanael Ginting OFMConv.

Siap bekerjasama dengan kami?

Kami terbuka terhadap mereka yang berkehendak baik untuk bekerjasama dengan kami,

Yayasan KCA

Yayasan yang bergerak di bidang pendidikan dan pelatihan.

Link Cepat

Privacy Policy

Term Of Service

Disclaimer

FAQ


Translate »